Kamis, 14 Juni 2012

Analisa Kasus "Lexus yang selalu mengejar kesempurnaan "


Dilihat dari strategi pemasarannya mobil mewah lexus, perusahaan lebih fokus pada loyalitas pelanggan dalam relationship marketing yang mendorong munculnya CRM (Customer Relationship Marketing). Konsep ini menekankan pada pelanggan karena pelanggan sebagai ujung tombak suatu usaha. Dapat dilihat dari Lexus adalah perwujudan sukses dari perpaduan dari warisan yang kaya dan tradisi efisiensi produksi dan melebihi ekpektasi konsumen dalam pelayanan, reliabilitas, dan value. Untuk dapat memenuhi konsumen dan melebihi ekspektasi, Lexus memiliki tiga tujuan: 1. Memproduksi produk terbaik di dunia 2. Memperbaiki masalah secepatnya setiap waktu 3. Menyediakan pelayanan dan kenyamanan pada pemilik Lexus yang belum dialami sebelumnya. Dari pradigma diatas jelas sekali bahwa konsumen sebagai sumber kompetensi baru bagi perusahaan. Selain itu juga perusahaan melihat produk sebagai suatu entitas yang mencakup pertukaran antara proses yang dijalankan dengan proses yang dijalankan dengan pelanggan. Dan melalui pertukaran inikompetensi provider dipindahkan sebagaian kedalam penciptaan nilai pelanggan. Dan untuk strategi pemasaran di indonesia berbeda dengan negara-negara lain, yaitu dengan mengusung konsep galeri. Konsep ini diusung untuk memanjakan konsumen dan mendapatkan inspirasi dari geleri itu. Di sisi lain, kehadiran Lexus awalnya bukan untuk mengejar penjualan, namun untuk menghadirkan kembali budaya otomotif yang menekankan emotional attachment antara pelanggan dengan kendaraan.Dengan membangun brand Lexus dan memanjakan pelanggan dengan layanan personal yang berkelas. Pelanggan yang datang ke galeri dimanjakan dengan layanan dan perhatian berkelas Lexus. Dapat dilihat perusahaan memfokuskan CRM itu sendiri sebagai usaha untuk memperbaiki tingkat kepuasaan pelanggan, meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan pendapatan dari pelanggan yang ada dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan , globalisasi dan tujuan pelanggan serta perkembangan biaya pengakusisian pelanggan. Sehingga tujuan perusahaan mengembangkan CRM dalam m enciptakan hubungan pelanggan yang paling efektif dapat tercapai dalam menempatkan mobil mewah lexus yang mengejar kesempurnaan di pasar mobil-mobil mewah secara global.

Sekilas Tentang Segmentasi Global

 

Segmentasi Global

Segmentasi pasar global Suatu proses membagi pasar dunia kedalam kelompok pelanggan tertentu yang memiliki perilaku yang sama atau memiliki kebutuhan yang serupa. 
Dasar-dasar segmentasi meupakan faktor-faktor  yang mempengaruhi tuntutan atau respon pelanggan yang berbeda pada pasar dunia dibagi  berdasarkan pada :
1.      Pembagian pasar dunia ke dalam daerah geografis (Wilayah, ukuran Kota, kepadatan, iklim )
Keuntungan pasar dalam segmen ini lebih dekat satu dengan yang lain dan lebih mudah untuk dikunjungi dalam perjalanan yg sama serta perbedaan waktu yg kecil atau mungkin tidak ada . Kelemahannya walaupun berada di wilayah yg sama tidak menjamin negara2 tsb memiliki kesamaan. Contoh: Jepang dan Vietnam.
2.    Pembagian pasar dunia ke dalam daerah Demografis (usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, Ras, pekerjaan, atau penghasilan ) Karakteristik populasi yang dapat diukur seperti usia, gender, pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Contohnya : Coca-Cola, Benetton, Swatch, Sony, MTV adalah perusahaan yang target utamanya adalah para remaja .
3.      Pembagian pasar dunia ke dalam Pshicografis (Gaya hidup dan Pergaulan)
Segmentasi ini melibatkan pengelompokkan orang2 dalam hal perilaku, nilai, dan gaya hidup Contoh: Porsche Cars North Amerika diperuntukkan bagi lelaki usia 40th ke atas, sarjana, dan memiliki pendapatan $200,000 per tahun. Untuk segmentasi psikografik yang dinyatakan oleh BSB (Backer Spielvogel & Bates’ Global Scan) mewakili 95% populasi di 18 negara dibagi kedalam beberapa bagian :
a.    Strivers (26%): anak muda dgn umur rata2 31 thn yg mengejar kesuksesan dan mencari materi.
b.    Achievers (22%): lebih tua dr strivers, berlebihan scr materi, mobile, telah menemukan kesuksesan, mementingkan kualitas.
c.    Pressured (13%): mayoritas wanita, keuangan konstan, adanya tekanan dr keluarga, memiliki masalah kehidupan.
d.    Adapters (18%): Usia lanjut usia yang hidup dgn menjaga nilai2 hidup dgn tetap terbuka dgn perubahan .
e.    Traditional (16%): Mereka yg menjaga nilai2 sejarah, budaya, dan warisan leluruhnya .
4.      Pembagian pasar dunia ke dalam Prilaku (Kejadian, manfaat, sikap dan guna) untuk segmentasi ini fokus kepada apakah seseorang membeli atau menggunakan suatu produk tertentu, seberapa sering dan seberapa banyak mereka menggunakannya. Dapat dibagi menjadi usage rates (heavy, medium, light, nonuser) dan user status (potential users, nonusers, ex-users, regulars, first-timers, dan users of competitors products) Contoh : Perusahaan Campbell Soup menjadikan China sebagai target mereka mengingat China adl pengkonsumsi sup tertinggi di dunia
5.   Pembagian pasar dunia ke dalam Manfaat (Benefit, cost) untuk segmen ini fokus kepada persamaan nilai dimana pendekatan ini akan berhasil jika pemasar memiliki pemahaman yang superior terhadap masalah yg dapat dipecahkan oleh suatu produk tertentu atau oleh manfaat yg ditawarkan Contoh: Nestle menemukan bahwa dimanapun berada, perilaku pemilik kucing dalam memberi makan kucingnya sama. Oleh krn itu diciptakanlah Friskies, makanan kucing kering .

Selasa, 12 Juni 2012

UPAYA MENDONGKRAK SERVICE PELANGGAN

UPAYA MENDONGKRAK SERVICE PELANGGAN Servis pelanggan (customer service) mutlak dalam sebuah bisnis bila bisnis tersebut ingin langgeng. Berikut ini 3 upaya mendongkrak servis pelanggan. 1. Suguhkan dukungan emosional 2. Rekrut orang-orang yang tepat 3. Memahami pelanggan lebih baik

Kamis, 26 April 2012

ANALISA PEMASARAN STRATEGIK PADA KASUS “ TIM SUKSES RE-LAUNCH SIRION


Strategik marketing  tim marketing daihatsu menggunakan sirion  menjadi pilot project bagi daihatsu dalam menjalankan strategik komunikasi  (MarComm) yang integratif dan komprehensif .  Dan strategik  ini yang menjadikan benchmark program-program komunikasi daihatsu sukses dalam mendongkrak penjualan sirion hingga lima kali lipat.

Strategik MarComm tersebut didukung oleh kaum adam yang cekatan. Dan strategik MarComm ini terdiri dari 3 tahapan strategik yang harus di eksekusi, yaitu :

1.       Pre-Launcing Sirion

Strategik ini dieksekusi 2 minggu sebelum sirion diluncurkan pada event akbar indonesia international motor show (IIMS) 2011, tahapan ini dikemas agar mampu membangun keingintahuan publik  terutama anak muda dan keluarga muda tentang sirion dengan menciptakan maskot sirion jo de plant .  Pada tahap pre-launcing ini tim daihatsu menggunakan multi channel untuk bekomunikasi yaitu aneka sosial media, aktivasi fkash mob dan radio. Dan hasilnya dalam tempo sehari sirion bisa menghimpun 700 follower.



2.       Launcing Sirion

Pada peluncuran resmi sirion , daihatsu  memasang objektif kampanye  membangun awareness, dimana peluncuran new sirion di IIMS 2011 dilakukan melalui serangkaian , program , seperti test drive untuk para jurnalis, penayangan iklan di tv, media cetak, radio dan internet (internet banner)



3.       Post Launcing Sirion

Pada tahap akhir ini tim daihatsu menciptakan experience terhadap konsumen dan TVC, print ad, iklan diradio dan internet banner masih dimanfaatkan dalam tahapan post launcing. Selain itu juga digelar test drive, pameran sirion exhibition dan memorable event.

Tim sukses yang menciptakan dan mengeksekusi strategik Marcomm ini terdiri dari tiga departemen yaitu Dept. Promosi, Dept Public relation dan Dept sales planning. Dengan sportivitas kekompakan dan dibalut rasa kebersamaan serta pemikiran yang open mind, tim ini berhasil mengatasai berbagai rintangan dan tantangan dalam meluncurkan new sirion.